MenurutHaris, ada beberapa destinasi wisata yang memiliki potensi besar, seperti bangunan sejarah di kawasan Lapangan Merdeka. Bahkan ada lagi destinasi wisata sejarah seperti yakni Maha Vihara Maitreya merupakan wihara terbesar di Asia Tenggara, dan Kuil Shri Mariamman merupakan kuil Hindu tertua yang dibangun 1884. PematangSiantar adalah kota kedua terbesar Sumatera utara. Ditengah perjalanan singgah di toko Paten yang menjual makanan khas yang terbuat dari kacang yaitu Tang-tang. Ting-ting, Tong-tong. Dan mengunjungi vihara Avalokitesvara dengan patung Dewi kwan im tertinggi di Asia tenggara. Setibanya di Parapat menuju hotel dan Check in. Free program. Lokasi Kompleks Vihara Avalokitesvara di Jalan Pane, Kecamatan Siantar Selatan. Patung Dewi Im Raksasa. Patung Dewi Kwan Im raksasa memiliki ketinggian sekitar 22.8 meter dan menjadi patung yang paling tinggi di Asia Tenggara. Patung ini berada di area Vihara Avalokitesvara yang juga salah satu vihara paling besar di Kota Siantar. 2 Melayani tiga kepercayaan sekaligus. Patung Dewi Kwan Im yang menjadi altar utama di Vihara Avalokitesvara. (Foto: Flickr) Vihara Avalokitesvara memiliki sebutan lain, yakni klenteng Tri Dharma. Hal ini dikarenakan vihara ini melayani tiga kepercayaan umat secara sekaligus. Tiga kepercayaan itu antara lain adalah Konghucu, Taoisme, dan Buddha. ViharaAvalokitesvara dibangun pada masa kejayaan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati di Banten. Menurut data versi Dinas Purbakala dan Sejarah Pemda Serang berdasar-kan cerita lisan di Banten, sejarah vihara Avalokitesvara ini bermula dari kedatangan rombongan Jenderal dari Tiongkok yang hijrah ke daratan Banten. ViharaAvalokitesvara Siantar Tutup Pada Malam Tahun Baru Imlek, Ini Alasannya. TRIBUN-MEDAN.COM, SIANTAR - Jelang Perayaan Imlek 2573 Tahun 2022, sejumlah rumah ibadah umat Budha di Siantar dibuka untuk kegiatan ibadah. Namun dilakukan pembatasan kunjungan, seperti yang terjadi di Vihara Avalokitesvara, Jalan Gunung Pusuk Buhut, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan. Padatahun 1950-1960 seni pertunjukkan wayang kulit di Vihara Avalokitesvara mempunyai fungsi sebagai fungsi ritual, tahun 1970-2000 memiliki fungsi ekonomi dan fungsi hiburan, 2001-2002 mengalami kekosongan (vakum/tidak pentas), tahun 2003 memiliki fungsi ritual, tahun 2004 seni pertunjukkan wayang kulit memiliki fungsi hiburan dan fungsi 7Ei9. Lokasi Jalan Teja Pamekasan, Montok, Larangan, Kecamatan Polagan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur 69382 Indonesia MAP KlikDisini HTM Free Buka/Tutup Setiap hari WIB Telepon 0324 326426 foto by Madura tidak hanya memiliki pesona alam yang luar biasa, tapi juga aset budaya yang dapat menambah pengetahuan kita. Berlibur tidak melulu ke pantai, pegunungan atau wahana bermain, tapi kita juga bisa berkunjung ke vihara bodhisattva lama ini atau vipassana graha. Anda bisa berkunjung ke vihara lain di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Surabaya, Semarang, Serang, Bandung, Medan, Sumatera Utara, Bogor, Banten, Lombok, Mataram, Pangkalpinang, Tangerang, Tasikmalaya, Sukabumi, Jambi, Jatinegara, Tanjungpinang, Ungaran, Daan Mogot dan Pematang. Sejarah Vihara Avalokitesvara foto by Madura memiliki tiga kelenteng dan Vihara Avalokitesvara adalah salah satunya. Dahulu, vihara ini merupakan suatu bangunan bercungkup dengan atap daun kelapa yang berdiri sekitar tahun 1900-an. Awalnya, bangunan ini berfungsi untuk menyimpan patung-patung dari Majapahit. Pada tahun 1400 M, keraton Jamburingin berniat untuk membuat candi sebagai tempat berubadah. Saat itu, Majapahit adalah penguasa wilayah Jamburingin sehingga membantu pembangunan candi dengan memberikan arca atau patung pemujaan ke Pamekasan. foto by Patung tersebut dikirim menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Talang berjarak sekitar 35 km dari Jamburingin. Sayangnya, pengiriman ini gagal dilakukan karena angkutan rusak. Hal ini membuat penguasa kraton Jamburingin membangun candi di kawasan pelabuhan Talang. Agama juga mulai tersebar di Pamekasan dalam waktu bersamaan. Sambutan baik diberikan oleh masyarakat sekitar, akhirnya pembangunan candi pun tak terlaksana juga. Patung-patung yang sempat dikirimkan kemudian terbengkalai begitu saja, akhirnya hilang tertimbun tanah. Setelah itu pada awal tahun 1800-an, tidak sengaja patung-patung tersebut ditemukan oleh petani ketika sedang menggarap lahannya. Kemudian Bupati Pamekasan ditugaskan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk memindahkan patung tersebut ke Kadipaten Pamekasan. foto by Namun, upaya tersebut gagal lagi dan belum diketahui alasannya. Akhirnya, patung tersebut masih berada di tempat yang semula. Sekitar tahun 1900, sebuah keluarga keturunan Tionghoa membeli tanah di mana patung-patung itu tersimpan. Setelah dilakukan bersih-bersih, baru diketahui bahwa terdapat patung-patung Budha versi Majapahit dengan aliran Mahayana yang dianut oleh banyak masyarakat di dataran Cina. Setelah itu, patung-patung tersebut dikumpulkan di sebuah bangunan bercungkup yang sekarang dikenal sebagai Vihara Avalokitesvara. Ketahui juga cerita mengenai cabe, tragedi terbakar, dewi, dadap, bintan, gunung, kalong, tamansari, tebing, ratu, enim, sampit, dan Pamekasan city. foto by Terdapat salah satu patung dengan ukuran besar yang ternyata adalah patung Avalokitesvara Bodhisatva atau yang bernama Kwan Im Po Sat dalam versi Majapahit. Ukuran patung ini adalah 155 cm, tebal bawah 59 cm dan tebal tengah 36 cm. Daya Tarik Vihara Avalokitesvara Tempat wisata yang satu ini berbeda dengan tempat wisata lain di Madura. Selain uniknya bangunan vihara, tempat ini juga memperlihatkan toleransi yang begitu tinggi terhadap mereka yang berbeda agama. Inilah tempat wisata di sunter, taman sari. foto by Seperti yang diketahui jika vihara merupakan tempat ibadah umat budha, tapi karena berguna sebagai tempat wisata, vihara ini tidak segan untuk membangun mushola di kawasan ini. Tempat wisata lain di kota Siantar juga dapat dikunjungi, seperti pasar mangga dua, Tanjung Pinang. Mushola tersebut memiliki ukuran 4×4 meter yang terlihat seperti masjid Demak atau masjid pada umumnya di Jawa. Mushola ini terlihat mencolok dengan dinding berwarna hijau tua. Anda bisa menemukan mushola dengan mudah karena berada di depan vihara. Meskipun tidak begitu besar, mushola ini cukup nyaman digunakan sebagai tempat beribadah. Terdapat tempat wudhu, mukenah, sajadah dan fasilitas lain untuk beribadah. Bagi Anda yang ingin menunaikan sholat, cukup berjalan sekitar 10 meter dari vihara, jadi tidak begitu jauh. foto by Pemandangan khas budaya Budha pasti akan terasa begitu ketara ketika kita masuk ke dalam kawasan ini. Patung yang berukuran cukup besar akan menyapa kita. Bangunan dan desain interior di dalam bangunan ini sungguh mengesankan. Ada juga pondok atau griya di sekitarnya. Kita akan dibuat takjub dengan kebudayaan Budha yang terlihat jelas. Liburan kali ini akan membuat pengetahuan kita bertambah, terlebih dalam hal situs budaya. Anda akan mengetahui budaya dan sejarah terbangunnya vihara, jadi tidak sekedar berlibur saja. Jangan lupa abadikan dengan foto. foto by Satu hal yang seharusnya tertanam setelah berkunjung ke tempat ini adalah tolerani yang bertambah. Tidak seharusnya kita saling bermusuhan hanya karena perbedaan. Justru karena perbedaan inilah yang membuat dunia berwarna, jadi tinggal bagaimana kita bertoleransi. Fasilitas di Vihara Bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah saja, melainkan juga tempat wisata sehingga harus disediakan fasilitas-fasilitas yang membuat nyaman para pengunjung. Tidak hanya wisatawan lokal, melainkan juga mancanegara yang tertarik untuk berkunjung ke tempat ini. foto by Fasilitas yang bisa Anda nikmati dari vihara ini adalah toilet atau kamar mandi. Kebersihan dari fasilitas ini begitu terjaga dengan baik jadi Anda akan merasa nyaman. Fasilitas nyaman juga disediakan di tempat wisata dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, seperti Kebon Raya. Mushola juga dapat Anda temukan, meskipun terletak di kawasan vihara. Jadi, ketika tiba waktunya sholat, Anda tidak perlu berjalan ke luar kawasan untuk menemukan tempat beribadah. Anda tinggal berjalan sekitar 10 meter untuk sampai ke muhola dan menunaikan ibadah shalat. Kegiatan di Vihara foto by Tempat wisata yang sekaligus tempat beribadah umat Budha ini ternyata masih digunakan sebagai tempat peribadatan. Jadi, bagi Anda yang beragama Budha dapat beribadah di tempat ini dengan memanjatkan doa-doa sesuai dengan kepercayaan. Jika Anda ingin berlibur, Anda dapat menyusuri vihara dari berbagai sudut. Kita akan mengetahui beberapa budaya Budha dan kerajaan Majapahit sehingga pengetahuan kita akan bertambah. Vihara Avalokitsvara - Patung Dewi Kwan Im 4Tempat Keagamaan • Monumen & PatungJan 2020 • KeluargaTempat yg cocok untuk liburan sejenak ,bisa melihat lihat patung sekalian berswa foto dgn bersih , cuma tidak ada tempat nya matahari langsung kita tempat ini tidak ada pungutan , parkir pun pada 1 Januari 2020Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019vihara ini wajib dikunjungi jika berada di Siantar, karena terdapat Patung Dewi Kwan Im yang cukup tinggi dan megah. Sayangnya saat kunjungan saya ke sana bulan Agustus, vihara ini sedang direnovasi sehingga tidak dapat masuk ke dalamnya. Namun dari jauh sudah bisa terlihat kemegahannya, patung Dewi Kwan Im yang menjulang tinggi sudah terlihat menyolok mata dan bagus untuk dijadikan objek foto. Kontras sekali dengan warna biru langit yang menjadi latar belakangnya. Areal parkir juga cukup luas sehingga tidak ada kesulitan untuk mengunjunginyaDitulis pada 8 Agustus 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • BisnisPagoda vihara avalokitesvara cukup tinggi kurang lebig 45 meter. Disini anda juga dapat melakukan ritual Tjiam Shi yaitu ritual menggoyangkan bambu yang sudah dikasih tanda sampai terjatuhDitulis pada 14 Juni 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018ukuran patung yang besar dan tinggi membuat vihara ini ramai dikunjungi pengunjung , ada yang sekedar untuk berfoto ada juga yang sekalian saja tidak ada tempat berteduh sehingga sangat panas klo pergi di siang hariDitulis pada 12 Mei 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap Siantar, Indonesia59 kontribusiMei 2018 • TemanTempatnya bagus, gak nyesal datang kesini, lokasi di tengah kota, buat yang suka foto2 saya sarankan pada 10 Mei 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • TemanHaiiii...klo uda berkunjung ke Vihara ini dijamin gak mau pulang karena selain dapat berfoto, mengabadikan momen tersebut kita juga disuguhi dengan angin sepoi-sepoi, sejuk terasa. Sebaiknya berkunjung pada sore hari agar tidak terlalu panasDitulis pada 31 Januari 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • KeluargaHari pertama saya menginjakkan kaki di kota pematang siantar. Dari makan pagi di Mie Pansit, perjalanan saya berlangsung di vihara ini..keadaan yang saya lihat masih banyak perbaikan untuk fasilitasDitulis pada 1 Januari 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017saat sore hari sangat sepi , bagi yang datang untuk tujuan berdoa bisa tercapai suasana tenang. lokasi tidak jauh dari kota. dalam perjalanan menuju parapat dari kota pematang siantarDitulis pada 24 Desember 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • KeluargaPerfect place buat foto2..tempatnya sepi dan luas..patungnya besar sekaliSekedar informasi jika berniat berkunjung sebaiknya sbelum jam 5 sore,setelah itu vihara ditutup untuk yg pas dipagi hari atau sore,karena jika siang mataharinya benar2 menyengatDitulis pada 20 Mei 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • KeluargaVihara Avalokitesvara merupakan vihara yang terbaik di Pematang Siantar. Selain sebagai tempat ibadah, vihara ini sering dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat lokal hingga ini akan sangat ramai pada saat hari besar umat Buddha atau hari besar etnis pada 3 Februari 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 1-10 dari 49 hasilAda informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat?Beri saran perbaikan untuk menyempurnakan tampilan daftar ini Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah - Vihara Avalokitesvara yang berlokasi di Jalan Pusuk Buhit, Karo, Siantar Sel, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, terbuka untuk umum dan menjadi destinasi wisata. Pasalnya, keindahan lokasinya dan ketinggian patung Dewi Kwan Im yang mencapai 22,8 meter. Vihara ini ramai dikunjungi pada sore hari dan tutup pada pukul WIB. Lokasi Patung Dewi Kwan Im yang terdapat di halaman vihara menarik perhatian. Patung ini merupakan patung tertinggi di Asia Tenggara dan masuk dalam Museum Rekor Indonesia MURI. Patung Kwan Im di Siantar ini selesai dibangun dalam waktu tiga tahun dan diresmikan pada 15 November 2005. Patung setinggi 22,8 meter ini dipesan langsung dari RRC dan dibuat dari batu granit. Keterangan mengenai patung ada di papan keterangan yang ada di pintu masuk. Patung Kwan Im ini juga dikelilingi catur mahadewa raja atau malaikat pencatat kebaikan dan keburukan. Di sekitar patung terdapat sebuah lonceng besar dan sebuah roda doa praying whell. Di halaman bawah, 33 patung Kwan Im ukuran kecil mengelilingi patung raksasa ini. Patung Avalokitesvara Bodhisatva Dewi Kwan In berukuran lebar 8,4 meter, tinggi 3,5 meter, dan total ketinggian patung 22,8 meter. Apabila traveler berkunjung ke Kota Pematang Siantar, berkunjunglah juga ke Vihara Avalokitesvara. Arsad, pengunjung asal Medan bilang, menyambangi Vihara Avalokitesvara karena direkomendasikan temannya yang tinggal di Pematangsiantar. "Jadi kata teman vihara ini terbuka untuk umum. Tempatnya keren dan cocok untuk hunting foto," katanya. Vihara Avalokitesvara Harga Tiket Masuk Gratis. Jam Buka - Nomor Telepon -. Alamat / Lokasi Jl. Gn. Pusuk Buhit, Karo, Siantar Selatan, Pematang Siantar, Sumatera Utara, Indonesia, 21131. Vihara Avalokitesvara salah kompleks wihara yang berada di Siantar Sumatra Utara. Wihara ini memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan yang lainnya. Keunikan tersebut yaitu adanya sebuah patung Dewi Kwan In raksasa yang menjulang tinggi. Patung dewi ini memiliki tinggi 22,8 meter dan berwarna kelabu. Tidak hanya sebagai tempat beribadah bagi umat Buddha, wihara ini juga menjadi tempat wisata. Pengunjung bisa melihat-lihat beberapa bangunan dan berkeliling di ruang terbuka. Di sini bisa ditemukan patung 12 shio, penjaga patung Dewi Kwan In, dan sebuah taman. Kemudian di dekat area patung, terdapat wihara dengan arsitektur klasik kuno, sebuah lonceng raksasa serta roda doa. Harga Tiket Masuk Vihara Avalokitesvara Untuk masuk ke wihara tidak perlu mengeluarkan biaya tiket masuk. Hanya perlu menyiapkan biaya jika ingin membeli makanan. Lalu, jika membawa kendaraan pribadi ke sini, pengunjung tidak dikenakan biaya parkir. Harga Tiket Masuk dan Fasilitas Tiket masuk gratis Parkir gratis Baca TAMAN HEWAN Pematang Siantar Tiket & Koleksi Satwa Jam Buka Vihara Avalokitesvara Vihara Avalokitesvara terbuka untuk umum setiap hari dari pagi hingga sore. Jam Operasional Setiap hari Patung Dewi Kwan In yang Memesona Di Vihara Avalokitesvara Sumatra Utara, terdapat sebuah patung Dewi Kwan In setinggi 22,8 meter. Foto Google Map/Abdul Rahman Batubara SH Vihara Avalokitesvara adalah salah satu komplek wihara indah yang ada di Siantar. Keindahan tersebut semakin bertambah dengan berdirinya Patung Dewi Kwan In yang sedang berdiri di atas bunga Padma. Ukuran patung ini terbilang sangat tinggi dibandingkan dengan patung-patung dewa atau dewi lain yaitu setinggi 22,8 meter. Terbuat dari batu granit yang berasal dari RRC dan resmi berdiri pada tahun 2015. Selain sangat tinggi, patung ini juga memiliki berat ton. Dengan warnanya yang kelabu, kesan klasik dan kuno yang kuat timbul dari patung sang dewi. Pembangunan patung dewi cinta dan kasih sayang ini berlangsung selama 3 tahun. Di sekelilingnya terdapat patung lainnya yang merupakan penjaga dari dewi serta patung 12 shio. Lalu tak jauh dari patung terdapat 4 patung dewa dan masing-masing memiliki ekspresi yang berbeda. Ekspresi tersebut yaitu marah, tegang, datar, serta bahagia. Kemudian di area bawah, berdiri patung Dewi Kwan In dalam bentuk yang kecil. Baca SIANTAR WATERPARK Tiket & Wahana Melihat Keindahan Vihara Avalokitesvara Vihara Avalokitesvara terdiri dari sebuah komplek vihara yang memiliki 4 bagian dengan bangunan yang memiliki arsitektur kuno klasik. Foto Google Map/Kuni Boy Vihara ini terdiri dari kompleks rumah peribadatan yang terbagi atas 4 bagian. Bagian-bagian tersebut yaitu Dhammasala, Kuthi, Uposathagara, dan Bhavana Sabha. Lalu, di sini juga terdapat sebuah lonceng serta roda doa yang letaknya tak jauh dari patung Dewi Kwan In. Selain itu terdapat sebuah taman lengkap dengan sungai kecil dan sebuah jembatan. Apabila berwisata ke sini, pengunjung harus menjaga tata krama serta jangan berbuat gaduh. Tidak semua bangunan bisa dimasuki oleh masyarakat umum. Karena beberapa area khusus sebagai tempat untuk beribadah bagi penganut Buddha. Tempat-tempat yang bisa dikunjungi misalnya area patung di dekat tangga, bangunan terbuka, dan taman. Dapat Penghargaan dari MURI Patung Dewi Kwan In yang berdiri di wihara ini salah satu bangunan tertinggi di Asia Tenggara. Dengan keunikannya tersebut membuat wihara ini terkenal dan mengantarkannya meraih penghargaan dari MURI. Hal itu membuat semakin banyak wisatawan dari Sumatra Utara maupun luar daerah berdatangan ke sini. Di Sumatra Utara sebenarnya banyak bangunan wihara yang sangat indah, misalnya Maha Vihara Samiddha Bhagya. Selain itu, ada pula wihara lainnya yaitu Whira Ahock Tek Shu dan Kelenteng Sukong. Namun, banyak wisatawan yang tetap datang ke Vihara Avalokitesvara karena rekor dari MURI. Banyak Area Berfoto Instagramable Salah satu tempat berfoto yang instagramable di Vihara avalokitesvara yaitu di salah satu patung 12 shio yang dibangun berjajar. Foto Google Map/Toni Hadi Wibowo Salah satu kegiatan wajib selama berkunjung ke sini yaitu berfoto di area wihara . Tempat yang sering menjadi lokasi berfoto yaitu Patung Dewi Kwan In yang besar dan tinggi menjulang. Agar patung dewi tersebut bisa seluruhnya masuk ke dalam frame, ambil foto dari agak jauh dengan angle dari bawah. Foto akan terlihat semakin indah ketika berpadu dengan warna langit yang biru dan cerah. Kemudian lokasi lainnya yang tak kalah apik yaitu di patung 12 shio yang berada di dekat tangga. Pengunjung bisa memilih patung shio yang sesuai dengan tanggal kelahiran dan berfoto bersama. Selain itu, di depan wihara dengan arsitekturnya yang klasik pengunjung bisa mendapatkan foto yang menawan. Lalu di area taman bisa mengambil foto di atas jembatan yang berdiri di atas sungai kecil. Tempat lain yang bagus menjadi sebagai objek berfoto yaitu di depan lonceng raksasa serta roda doa. Fasilitas di Vihara Avalokitesvara Fasilitas yang tersedia sudah cukup lengkap seperti toilet, objek berfoto, dan tempat untuk parkir kendaraan. Vihara Avalokitesvara berlokasi di Jalan Pusuk Buhit, Karo, Siantar Sel, Pematang Siantar, Sumatra Utara. Letak wihara ini berada di pusat Kota Pematang Siantar dan mudah ditemukan di Google Map. Jika berangkat dari Medan, pengunjung akan menempuh perjalanan sekitar 2 sampai 3 jam. Untuk bisa sampai ke sini, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Vihara Avalokitsvara - Patung Dewi Kwan Im Siantar - Ada banyak sekali objek wisata yang bisa didatangi di Sumatera Utara. Jika kebetulan ke Pematang Siantar akhir pekan ini, jangan lupa menengok patung Dewi Kwan Im yang megah dan anggun. Paket Wisata Danau Toba Open Trip Danau Toba Paket Wisata Danau Toba 1 Hari Paket Wisata Danau Toba 2 Hari 1 Malam Paket Wisata Danau Toba 3 Hari 2 Malam Paket Wisata Danau Toba 4 Hari 3 Malam Paket Wisata Danau Toba 5 Hari 4 Malam Sumatera Utara bukan hanya terkenal dengan wisata alamnya saja tetapi juga wisata religinya. Salah satu wisata religi yang cukup terkenal adalah objek Patung Dewi Kwan Im yang dibangun di area Vihara Avalokitesvara, Pematang Siantar. Patung ini menjadi istimewa karena berdiri tegak dengan tinggi mencapai 22,8 meter dengan material yang diimpor langsung dari Tiongkok. Vihara Avalokitsvara - Patung Dewi Kwan Im Siantar Patung ini selesai dibangun dalam jangka waktu hampir 3 tahun. Tepatnya diresmikan pada tanggal 15 November 2005 dan dinobatkan sebagai patung Dewi Kwan Im yang tertinggi di Asia Tenggara oleh MURI Museum Rekor Indonesia pada tahun 2008. Sebelum mencapai objek patung tersebut, terdapat bermacam-macam patung yang tentunya memiliki makna tersendiri. Antara lain, terdapat patung 12 shio yang berjejer rapi sesuai dengan urutannya. Yaitu dari tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi. Tepat di area pelatarannya terdapat taman yang dihiasi dengan patung dewa-dewa dalam agama Buddha dan juga terdapat kolam ikan di sana. Untuk naik ke pelataran Patung Dewi Kwan Im kita harus melalui jembatan yang cukup unik khas Tiongkok. Vihara Avalokitsvara - Patung Dewi Kwan Im Siantar Setelah naik beberapa anak tangga, sampailah ke tempat di mana patung itu berdiri. Ternyata sungguh megah. Tidak salah jika patung ini masuk rekor MURI, pikir saya. Di sisi sebelah kiri terdapat Roda Doa Wheel Prayer berukuran besar dan di sebelah kanan terdapat genta yang juga berukuran besar. Dari pelataran patung ini, kita bisa melihat pemandangan Pematang Siantar secara bebas tanpa terhalang oleh pohon-pohon atau tiang-tiang. Benar-benar tidak menyangka jika Kota Pematang Siantar memiliki objek wisata yang sudah terkenal bukan hanya di dalam negeri saja bahkan hingga mancanegara. Jadi, kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan objek wisata negeri kita tercinta ini? sumber

sejarah vihara avalokitesvara di siantar